Ada
pun makrifat itu rahsianya ialah mengenal Zat Allah dan Zat Rasulullah,oleh
kerana itulah makrifat dimulakan:-
1. Makrifat
diri yang zahir.
2.
Makrifat diri yang bathin.
3.
Makrifat Tuhan.
APA
GUNA MAKRIFAT?
Ada
pun guna makrifat kerana mencari HAKIKAT iaitu mengenal yang Qadim dan mengenal
yang baharu sebagaimana kata:
"AWALUDDIN
MAKRIFATULLAH"
Ertinya:
Awal ugama mengenal Allah.
Maksudnya
mengenal yang mana Qadim dan yang mana baharu serta dapat mengenal yang Qadim
dan yang baharu,maka dapatlah membezakan diantara Tuhan dengan hamba.
BAITULLAH
KALBU MUKMININ
Sesungguhnya
hati ini sewaktu bayi sehingga aqil baliq diibaratkan bunga yang sedang
menguntum,tidak ada seekor ulat atau kumbang yang dapat menjelajahnya! apabila
dewasa (aqil baliq) maka hati itu ibaratkan bunga yang sedang mengembang,maka
masuklah ulat dan kumbang menjelajah bunga itu!
Sesungguhnya
amalan makrifat dan zikir yang dibaiah itu adalah untuk membersihkan hati agar
dapat menguntum semula seperti hati kanak-kanak yang suci-bersih!
Hati
ini juga seperti satu bekas menyimpan gula yang tertutup rapat dan dijaga
dengan baik! sekiranya tutup itu tidak jaga dengan baik atau tutupnya sudah
rosak,maka masuklah semut hitam yang sememangnya gula itu makanannya!
PEPERANGAN
Peperangan
yang lebih besar dari perang UHUD, KHANDAK dan lain-lain peperangan ialah
"Peperangan dalam diri sendiri (Hati)", setiap saat denyut jantung ku
ini, aku akan terus berperang.Sesungguhnya iblis itu menanti saat dan ketika
untuk merosakkan anak Adam !Sekiranya aku tidak ada bersenjata (zikir), nescaya
aku pasti kecundang!Keluar masuk nafas anak Adam adalah zikir! 6,666 sehari
semalam nafas keluar dan masuk, sekiranya anak Adam tidak bersenjata, pasti ia
kecundang!
ASAL
USUL MAKRIFAT
Rasulullah
SAW mengajar kepada sahabatnya Saidina Ali Karamullah.Saidina Ali Karamullah
mengajar kepada Imam Abu Hassan Basri.Imam Abu Hassan Basri mengajar kepada
Habib An Najmi.Habib An Najmi mengajar kepada Daud Attaie.Daud Attaie mengajar
kepada Maaruf Al Karhi.Maaruf Al Karhi mengajar kepada Sirris Sakatari.Sirris
Sakatari mengajar kepada Daud Assakatar.Daud Assakatar mengajar kepada Al
Junidi. Maka Al Junidi yang terkenal sebagai pengasas MAKRIFAT.Maka pancaran
makrifat itu dari empat sumber, yaitu:
1.
Pancaran daripada sumber SULUK yang dinamakan
Makrifat
Musyahadah.
2.
Pancaran daripada sumber KHALUAT yang dinamakan
Makrifat
Insaniah.
3.
Pancaran daripada Inayah yang dinamakan ROHANI.
4.
Pancaran daripada Pertapaan yang dinamakan JIRIM.
Maka
dari sumber amalan itulah terbit makrifat yang tinggi dan mempunyai rahsia yang
sulit.
API MA'RIFATULLAH
Dengan
berlindung kepada Allah Swt, Pencetusan Api Ma’rifattullah dalam kalimah
“ALLAH” saya awali.
Syahdan,
nama Allah itu tidak akan pernah dapat dihilangkan, sebab nama Allah itu akan
menjadikan Zikir bagi para Malaikat, Zikir para burung, Zikir para binatang
melata, Zikir tumbuh-tumbuhan dan Zikir dari Nasar yang 4 (tanah, air, angin
dan api) serta zikir segala makhluk yang ada pada 7 lapis langit dan 7 lapis
bumi, juga zikir makhluk yang berdiam diantara langit dan bumi. (buka…..Al-Qur’an,
Surah At-thalaq, ayat 1).
Adapun
zikir para makhluk Allah yang kami sebutkan tadi tidaklah sama logatnya, dan
tidak sama pula bunyi dan bacaannya. Tidak sedikit para akhli Sufi dan para
wali-wali Allah yang telah mendengar akan bunyi zikir para makhluk itu, sungguh
sangat beraneka ragam bunyinya.
Dalam
Kitab Taurat, nama Zat yang maha Esa itu ada 300 banyaknya yang ditulis menurut
bahasa Taurat, dalam Kitab Zabur juga ada 300 banyaknya nama Zat yang maha esa
itu yang ditulis dengan bahasa Zabur.
Dalam
Kitab Injil juga ada 300 banyaknya nama Zat yang Esa itu yang ditulis dengan
bahasa Injil, dan dalam Kitab Al-Qur’an juga ada 99 nama Zat yang esa itu
ditulis dalam bahasa Arab. Jika kita berhitung maka dari keempat kitab itu yang
ditulis berdasarkan versinya, maka akan ada 999 nama bagi zat yang maha esa
itu, dari jumlah tersebut maka yang 998 nama itu, adalah nama dari Sifat Zat
yang maha Esa, sedangkan nama dari pada Zat yang maha esa itu hanya satu saja,
yaitu “ ALLAH ”.
Diterangkan
didalam Kitab Fathurrahman, berbahasa Arab, yaitu pada halaman 523. disebutkan
bahwa nama Allah itu tertulis didalam Al-Qur’an sebanyak 2.696 tempat.
Apa
kiranya hikmah yang dapat kita ambil mengapa begitu banyak nama Allah, Zat yang
maha Esa itu bagi kita…?
Allah,
Zat yang maha esa, berpesan :
“
Wahai Hambaku janganlah kamu sekalian lupa kepada namaku “
Maksudnya
: Allah itu namaku dan Zatku, dan tidak akan pernah bercerai, Namaku dan Zatku
itu satu.
Allah Swt
juga telah menurunkan 100 kitab kepada para nabi-nabinya, kemudian ditambah 4
kitab lagi sehingga jumlah keseluruhan kitab yang telah diturunkan-Nya
berjumlah 104 buah kitab, dan yang 103 buah kitab itu rahasianya terhimpun
didalam Al-Qur’annul karim, dan rahasia Al-Qur’annul karim itu pun rahasianya
terletak pada kalimah “ALLAH”.
Begitu
pula dengan kalimah La Ilaha Ilallah, jika ditulis dalam bahasa arab ada 12
huruf, dan jika digugurkan 8 huruf pada awal kalimah La Ilaha Ilallah, maka
akan tertinggal 4 huruf saja, yaitu Allah.
Ma’na
kalimah ALLAH itu adalah sebuah nama saja, sekalipun digugurkan satu persatu
nilainya tidak akan pernah berkurang, bahkan akan mengandung ma’na dan arti
yang mendalam, dan mengandung rahasia penting bagi kehidupan kita selaku umat
manusia yang telah diciptakan oleh Allah Swt dalam bentuk yang paling sempurna.
ALLAH
jika diarabkan maka Ia akan berhuruf dasar Alif, Lam diawal, Lam diakhir dan
Ha. Seandai kata ingin kita melihat kesempurnaannya maka gugurkanlah satu persatu
atau huruf demi hurufnya.
•
Gugurkan huruf pertamanya, yaitu huruf Alif (ا ), maka akan tersisa 3 huruf
saja dan bunyinya tidak Allah lagi tetapi akan berbunyi Lillah, artinya bagi
Allah, dari Allah, kepada Allahlah kembalinya segala makhluk.
• Gugurkan
huruf keduanya, yaitu huruf Lam awal (ل ), maka akan tersisa 2 huruf saja dan
bunyinya tidak lillah lagi tetapi akan berbunyi Lahu.
Lahu
Mafissamawati wal Ardi, artinya Bagi Allah segala apa saja yang ada pada tujuh
lapis langit dan tujuh lapis bumi.
•
Gugurkan huruf ketiganya, yaitu huruf Lam akhir ( ل), maka akan tersisa 1 huruf
saja dan bunyinya tidak lahu lagi tetapi Hu, Huwal haiyul qayum, artinya Zat
Allah yang hidup dan berdiri sendirinya.
Kalimah
HU ringkasnya dari kalimah Huwa, sebenarnya setiap kalimah Huwa, artinya Zat,
misalnya :
Qul
Huwallahu Ahad., artinya Zat yang bersifat kesempurnaan yang dinamai Allah.
Yang dimaksud kalimah HU itu menjadi berbunyi AH, artinya Zat.
Bagi
sufi, napas kita yang keluar masuk semasa kita masih hidup ini berisi amal
bathin, yaitu HU, kembali napas turun di isi dengan kalimah ALLAH, kebawah
tiada berbatas dan keatas tiada terhingga.
Perhatikan
beberapa pengguguran – pengguguran dibawah ini :
Ketahui
pula olehmu, jika pada kalimah ALLAH itu kita gugurkan Lam (ل ) pertama dan Lam
(ل ) keduanya, maka tinggallah dua huruf yang awal dan huruf yang akhir
(dipangkal dan diakhir), yaitu huruf Alif dan huruf Ha (dibaca AH).
Kalimah
ini (AH) tidak dibaca lagi dengan nafas yang keluar masuk dan tidak dibaca lagi
dengan nafas keatas atau kebawah tetapi hanya dibaca dengan titik.
Kalimah
AH, jika dituliskan dengan huruf Arab, terdiri 2 huruf, artinya dalam bahasa
disebutkan INTAHA (Kesudahan dan keakhiran), seandai saja kita berjalan mencari
Allah tentu akan ada permulaannya dan tentunya juga akan ada kesudahannya, akan
tetapi kalau sudah sampai lafald Zikir AH, maka sampailah perjalanan itu
ketujuan yang dimaksudkan. (Silahkan bertanya kepada akhlinya)
Selanjutnya
gugurkan Huruf Awalnya, yaitu huruf ALIF dan gugurkan huruf akhirnya, yaitu
huruf HA, maka akan tersisa 2 buah huruf ditengahnya yaitu huruf LAM pertama
(Lam Alif) dan huruf LAM kedua ( La Nafiah). Qaidah para sufi menyatakan
tujuannya adalah Jika berkata LA (Tidak ada Tuhan), ILLA (Ada Tuhan), Nafi
mengandung Isbat, Isbat mengandung Nafi tiada bercerai atau terpisah Nafi dan
Isbat itu.
Selanjutnya
gugurkan huruf LAM kedua dan huruf HU, maka yang tertinggal juga dua huruf, yaitu
huruf Alif dan huruf Lam yang pertama, kedua huruf yang tertinggal itu dinamai
Alif Lam La’tif dan kedua huruf itu menunjukkan Zat Allah, maksudnya Ma’rifat
yang sema’rifatnya dalam artian yang mendalam, bahwa kalimah Allah bukan
NAKIRAH, kalimah Allah adalah Ma’rifat, yakni Isyarat dari huruf Alif dan Lam
yang pertama pada awal kalimah ALLAH.
Gugurkan
tiga huruf sekaligus, yaitu huruf LAM pertama, LAM kedua, dan HU maka
tinggallah huruf yang paling tunggal dari segala yang tunggal, yaitu huruf Alif
(Alif tunggal yang berdiri sendirinya).
Berilah
tanda pada huruf Alif yang tunggal itu dengan tanda Atas, Bawah dan depan, maka
akan berbunyi : A.I.U dan setiap berbunyi A maka dipahamhan Ada Zat Allah,
begitu pula dengan bunyi I dan U, dipahamkan Ada Zat Allah dan jika semua bunyi
itu (A.I.U) dipahamkan Ada Zat Allah, berarti segala bunyi/suara didalam alam,
baik itu yang terbit atau datangnya dari alam Nasar yang empat (Tanah, Air,
Angin dan Api) maupun yang datangnya dan keluar dari mulut makhluk Ada Zat
Allah.
Penegasannya
bunyi atau suara yang datang dan terbit dari apa saja kesemuanya itu berbunyi
ALLAH, nama dari Zat yang maha Esa sedangkan huruf Alif itulah dasar (asal)
dari huruf Arab yang banyaknya ada 28 huruf.
Dengan
demikian maka jika kita melihat huruf Alif maka seakan-akan kita telah melihat
28 huruf yang ada. Lihat dan perhatikan sebuah biji pada tumbuh-tumbuhan, dari
biji itulah asal usul segala urat, batang, daun, ranting, dahan dan buahnya.
Syuhudul
Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah.
Pandang
yang satu kepada yang banyak dan pandang yang banyak kepada yang satu maka yang
ada hanya satu saja yaitu satu Zat dan dari Zat itulah datangnya Alam beserta
isinya.
Al-Qur’an
yang jumlah ayatnya 6666 ayat akan terhimpun kedalam Suratul Fatekha, dan
Suratul Fatekha itu akan terhimpun pada Basmallah, dan Basmallah itupun akan
terhimpun pada huruf BA, dan huruf BA akan terhimpun pada titiknya (Nuktah).
Jika kita tilik dengan jeli maka titik itulah yang akan menjadi segala huruf, terlihat
banyak padahal ia satu dan terlihat satu padahal ia banyak.
Selanjutnya
Huruf-huruf lafald Allah yang telah digugurkan maka tinggallah empat huruf yang
ada diatas lafald Allah tadi, yaitu huruf TASYDID (bergigi tiga, terdiri dari
tiga huruf Alif) diatas Tasydid adalagi satu huruf Alif.
Keempat
huruf Tasydid itu adalah isyarat bahwa Tuhan itu Ada, maka wajib bagi kita
untuk mentauhidkan Asma Allah, Af’al Allah, Sifat Allah dan Zat Allah.
Langkah
terakhir gugurkan keseluruhannya, maka yang akan tinggal adalah kosong.
LA
SAUTUN WALA HARFUN, artinya tidak ada huruf dan tiada suara, inilah kalam Allah
yang Qadim, tidak bercerai dan terpisah sifat dengan Zat.
Tarku
Mayiwallah (meninggalkan selain Allah) Zat Allah saja yang ada.
La
Maujuda Illallah (tidak ada yang ada hanya Allah).
Sembilan
kali sudah kita menggugurkan kalimah Allah, seandainya juga belum dapat
dipahami maka tanyakanlah kepada akhlinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar